Banyak orang akan penasaran bagaimana buku setebal itu dicetak? Faktanya, ini adalah pencetakan, yang mentransfer tinta ke kertas dan permukaan, dan mereproduksi konten manuskrip dalam batch melalui proses pembuatan pelat, aplikasi tinta, tekanan, dll. Berikut ini adalah pengantar terperinci untuk proses tersebut dari pencetakan buku.
Langkah pertama, pembuatan pelat: pembuatan pelat disebut pembuatan pelat cetak. Sama seperti foto membutuhkan negatif, buku juga membutuhkan pelat bawah. Ada banyak cara untuk membuat plat, namun dengan berkembangnya masyarakat, yang paling umum digunakan adalah plat kasa, plat foto, plat foto, plat elektronik dan lain sebagainya. Pembuatan pelat elektronik menggunakan prinsip konversi fotolistrik untuk memisahkan warna.
Langkah kedua, pembebanan: pengenaan mirip dengan teka-teki jigsaw, dan naskah dirakit menjadi tata letak yang lengkap sesuai dengan persyaratan tertentu. Sama seperti koran, kolom ini dan kolom itu membentuk halaman koran yang lengkap. Pengenaannya dibagi menjadi dua cara, satu disebut versi roda, dan yang lainnya disebut versi set.
Langkah ketiga, folding: Ini adalah melipat kertas yang sudah dicetak sesuai dengan jumlah bukaannya. Melipat adalah proses paling sederhana dalam proses pencetakan. Halaman yang dilipat disebut "stiker lipat", dan tanda pada stiker yang dilipat disebut "label lipat". Dengan cara ini, perkiraan bentuk sebuah buku keluar.
Langkah keempat, mencetak: Langkah ini dikenal dengan nama, yaitu mencetak, mencetak dokumen asli yang kita buat melalui mesin hingga menjadi suatu barang cetakan.
Langkah kelima, proofreading: Ini merupakan langkah penting dalam proses pencetakan buku. Tanpa langkah ini, kesan baik kita terhadap buku akan sangat berkurang. Bayangkan saja, siapa yang akan membeli banyak buku yang salah dan mempengaruhi efek menonton? Oleh karena itu, langkah proofreading ini sangat penting. Dia dapat mengetahui kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan huruf, dan menerapkannya sesuai dengan persyaratan, sehingga dia dapat lebih terstandarisasi, yang menjamin kualitas buku dan memungkinkan kita untuk melihat buku-buku yang indah.
Langkah keenam, penjilidan: Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam pembentukan buku. Buku yang belum dijilid itu hanya secarik kertas dengan kata-kata yang berantakan. Metode penjilidan ada banyak macamnya, seperti penjilidan datar, penjilidan jahit, penjilidan lem, dll. Sebagian besar buku memilih penjilidan jahit, agar buku tidak mudah robek.